Rerangka Konseptual – Suatu Model

Rerangka Konseptual – Suatu Model

                Rerangka konseptual versi FASB merupakan suatu model hasil perekayasaan yang dapat dijadikan acuan penalaran untuk pengembangan rerangka acuan baru untuk konteks lingkungan yang berbeda. Model ini dipillih karena rerangka ini merupakan model pertama yang disusun dan memuat secara lengkap penjelasan, penalaran, dan argument sehingga sangat cocok untuk bahan pembelajaran dan pendidikan teori akuntansi.\
                Rerangka FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu : tujuan pelaporan keuangan, karakteristik kualitatif informasi, elemen statemen keuangan, dan pengukuran serta pengakuan. Rerangka ini merupakan kulminasi dari upaya-upaya sebelumnya oleh berbagai badan dan komite mulai dari Komite Eksekutif AAA sampai Komite Trueblood. Komponen-komponen tersebut berkaitan secara logis dan koheren serta menggambarkan tahapan proses perekayasaan pelaporan keuangan.

A.      Tujuan Pelaporan Keuangan
Penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep dan prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingan nua harus diidentifikasi dengan jelasnshingga informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju.
Aspek  Sosial Tujuan Pelaporan
Tujuan nasional dapat tercapai apabila kegiatan individual dengan berbagai motivasi untuk mencapai tujuan individualnya juga memaksimalkan tujuan Negara. Dengan kata lain, terjadi keselarasan antara tujuan / perilaku ekonomik individual yang membentuk masyarakat dan tujuan ekonomik Negara. Bila akuntansi harus berperan dalam hal ini, maka tujuan pelaporan keuangan harus dipertimbangkan dalam konteks tujuan social atau masyarakat dalam suatu Negara.
Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsikan tiga macam tujuan kegiatan social / masyarakat dan implikasinya thadap penentuan tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
   1.       Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuna masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperlihatkan tujuan / motivasi masing-masing individual di dalamnya. tujutan fungsional merupakan tujuan normative yang menjadi pedoman dalam pembuatan kebijakan di tingkat nasional atau organisasi.
   2.       Tujuan Bersama
Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individu yang sama dengan tujuan individu lainnya. Tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi dahulu tujuan-tujuan individu kemudian memilih tujuan individu tersebut yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan social.
   3.       Tujuan Kelompok Dominan
Bila tujuan dan model pengambilan keputusan semua individu atau kelompok dapat diidentifikasi, tujuan beberapa individu atau kelompok yang dominan dalam suatu kegiatan masyarakat dapat dijadikan tujuan kegiatan social masyarakat bersangkutan.

Tujuan Pelaporan Keuangan FASB
FASB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan pikiran, yaitu :
   1.       Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hokum, politis, dan social tempat akuntansi diterapkan
   2.       Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi yang dapat disampaikan melalui mekanisme pelaporan keuangan
   3.       Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk menghindari terlalu umumnya informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan informasionalnya
Tujuan Pelaporan Entitas Nonbisnis
Tujuan pelaporan keuangan untuk organisasi nonbisnis dimasukkan sebagai salah satu komponen rerangka konseptual. FASB berargumen bahwa karakteristik kedua kategori organisasi mengandung persamaan persamaan dan perbedaan tetapi tidak perlu disusun dua rerangka konseptual terpisah untuk masing-masing kategori organisasi. Tujuan pelaporan keuangan untuk organisasi nonbisnis adalah melayani berbagai keputusan rasional tentang alokasi dank e organisasi nonbisnis.

B.      Karakteristik Kualitatif Informasi
Kerena merupakan konstitusi yang harus diacu dalam pembuatan kebijakan akuntansi baik pada tataran penyusun standar maupun pada badan usaha, rerangka konseptual harus memuat kriteria untuk mengevaluasi apakah suatu objek layak untuk dilaporkan dalam kaitannya dengan tujuan pelaporan keuangan. Kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang dituju. Kebermanfaatana merupakan suatu karakteristik yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya dengan keputusan, pemakai, dan keyakinan pemakai terhadap informasi. Oleh karena itu, kriteria ini secara umum disebut karakteristik kualitatif atau kualitas informasi akuntansi.
Nilai informasi
Bila informasi harus bermanfaat bagi para pemakai, maka informasi harus memiliki nilai. Informasi dikatakan memiliki nilai apabila informasi tersebut :
   1.       Menambah pengetahuna pembuat keputusan tentang keputusannya di masa lalu, sekarang, atau masa depan.
   2.       Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidakpastian
   3.       Mengubah keputusan atau perilaku para pemakai

Kriteria dan unsure-unsur pembentuk kualitas informasi sebagai berikut :
   1.       Keterpahamian
Keterpahamian adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai. Dua factor mempengaruhi keterpahamian informasi yaitu pemakai dan informasi itu sendiri. FASB menganalogi informasi sebagai alat atau perkakas. Alat akan bermanfaat bagi pemakai kalau alat tersebut memang alat yang cocok dan tepat dan pemakai bersedia untuk belajar mengenai kemampuan dan cara kerja alat tersebut. Kualitas keterpahamian juga member isyarat bahwa pembuat kebijakan harus berusaha agar informasi dapat dipahami.
a.       Keberpautan
Keberpautan atau kerelevanan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan.
1)      Nilai prediktif, adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan hasil suatu kejadia masa lalu atau datang akan terjadi.
2)      Nilai balikan, adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
3)      Ketepatwaktuan, adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
b.      Keterandalan
Keterandalan adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid.
1)      Ketepatan penyimbolan, adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.
2)      Keterujian, adalah kemampuan informasi untuk member keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen ketepatan penyimbolan.
3)      Kenetralan, adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan dalam perlakuan akuntansi.
c.       Keterbandingan
Keterbandingan adalah kemampuan informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik.

   2.       Materialitas
Materialitas adalah besar-kecilnya atau magnitude suatu penghilangan atau penyalahsajian informasi akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwa pertimbangan seorang bijaksana yang mengandalkan diri pada informasi tersebut berubah atau terpengaruh oleh penghilangan / pengabaian atau penyalahsajian tersebut

C.      Elemen Statemen Keuangan
Atas dasar tujuan pelaporan keuangan dan kualitas informasi, harus diidentifikasi fenomena atau realita dan disimbolkan secara tepat melalui statemen-statemen keuangan. Elemen statemen keuangan adalah makna atau konstruk yang sengaja ditentukan untuk merepresentasi realitas kegiatan perusahaan sehingga orang dapat membayangkan realitas tersebut tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut. Elemen-elemen statemen keuangan membuat informasi semantic yang berpaut dengan keputusan investasi  dan kredit yaitu posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, kemampuan melaba, kemampuan menciptakan aliran kas, kinerja manajemen dan pertanggungjawaban manajemen.
Elemen-elemen yang diidetifikasi FASB
           1.       Asset
           2.       Kewajiban
           3.       Ekuitas
           4.       Investasi oleh pemilik
           5.       Distribusi ke pemilik
           6.       Laba komprehensif
           7.       Pendapatan
           8.       Biaya
           9.       Untung
          10.   Rugi
Aliran kas bersih oleh FASB
   1.       Aliran kas dari kegiatan operasi, adalah aliran kas bersih yang berkaitan dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan termasuk dalam kegiatan investasi dan pendanaan.
   2.       Aliran kas dari kegiatan investasi, adalah aliran kas bersih yang berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman serta pemerolehan dan penjualan instrument utang atau ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan, dan asset produktif lainnya
   3.       Aliran kas dari kegiatan pendanaan, adalah aliran kas bersih yang berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemerolehan dana dari pemilik dan pemberian imbalan

Perubahan posisi keuangan
   1.       Semua asset perubahan dalam asset dan kewajiban yang tidak dibarengi dengan perubahan dalam ekuitas
   2.       Semua perubahan dalam asset atau kewajiban yang dibarengi dengan perubahan dalam ekuitas
   3.       Perubahan dalam ekuitas yang tidak melibatkan asset atau kewajiban

D.      Pengukuran dan Pengakuan
Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur yang akan dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasikan makna atau atribut objek tersebut. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau cirri yang dikandung objek tersebut.
FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya, yaitu :
   1.       Kos historis atau perolehan kas historis
   2.       Kos sekarang
   3.       Nilai pasar sekarang
   4.       Nilai terealisasi/pelunasan neto
   5.       Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang

Pengakuan
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan sebagai cirri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan adalah pencatatan secara resmi  suatu kuantitas hasil pengukuran ke dalam system akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam statemen keuangan.
FASB menetapkan empat criteria pengakuan fundamental sebagai berikut :
   1.       Definis, suatu pso harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan
   2.       Keterukuran, suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup
   3.       Keberpautan, informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai
   4.       Keterandalan, informasi yang diakndung suatu pos secara tepat menyibolkan fenomena, teruji, dan netral

Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
Rerangka pengukuran dan pengauan sebagaimana diuat dalam SFAC no. 5 telah dikembangkan dan dilengkapi dengan SFAC no. 7 tentang penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi. Untuk memahami konsep-konsep dalam komponen rerangka konseptual ini, perlu dipahami beberapa pngertian dasar yang terkandung dalam rerangka ini.
1.       Saat pengukuran
a.       Pengukuran saat pengakuan mula-mula, adalah pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan.
b.      Pengukuran baru-mulai, adalah pengukuran dalam periode-periode setelah pengakuan mula-mula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan baru yang tidak berkaitan dengan jumlah-jumlah rupiah sebelumnya.
2.       Penentuan aliran kas masa datang
a.       Taksiran atau estimate terbaik, adalah jumlah rupiah tunggal yang paling-boleh jadi dalam suatu kisar/rentang beberpa jumah rupiah estimasian yang mungkin terjadi.
b.      Aliran kas estimasian, adalah jumlah rupiah tunggal yang akan diterima atau dibayar di masa datang.
c.       Aliran kas harapan, adalah sunggung beberapa jumlah rupiah berbobot-probabilitas dalam suatu kisar jumlah rupiah estimasian yang mungkin terjadi
3.       Nilai sekarang aliran kas masa datang
a.       Nilai sekarang, adalah pengukur sekarang aliran kas masuk atau keluar masa datang
b.      Nilai sekarang harapan, adalah gunggung beberapa nilai sekarang berbobot-probabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang mungkin terjadi.
4.       Niali wajar, adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu objek dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan.

Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran
        Tujuan penggunaa nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi adalh untuk menangkap/merefleksi sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa datang dan untk mengestimasi niali wajar. Nilai sekarang akan mampu membedakan beberapa aliran kas yang tampak sama besarnya.

Prinsip Umum
1.       Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksikan asumsi-asumsi tentang kejadian dan ketakpastian masa datang yang dipertimbangkan
2.       Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskun aliran kas harus merefleksi asumsi-asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang melekat pada aliran kas estimasian
3.       Aliran kas estimasian dan itngkat bunga harus bebas dari bias dan faktr yang tideak berkaitan dengan asset atau kewajiban yang bersangkutan
4.       Aliran kas estimasian dan itngkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang mungkin terjadi daripada jumlah rupiah tunggal paling boleh jadi, minimum, atau maksimum

Manfaat dan keterbatasan model
        Selain bagi profesi akuntansu di Amerika, RK FASB sebagai model bermanfaat bagi profesi dan pendidikan akuntansi di Negara lain. Bagi profesi, RK FASB merupakan salah satu model yang tersedia untuk diacu, diadopsi, atau dimodifikasi untuk mengembangkan RK di suatu lingkungan baru. Dengan sudah banyaknya model-model yang tersedia, makin mudahlah untuk melakukan shopping for technology untuk mentransfer teknologi akuntansi. Bagi pendidikan dan pengajaran akuntanis, RK FASB sangat bermanfaat untuk memahami akuntansi sebagai suatu teknoli yang pemanfaatannya memerlukan proses perekayasaan.

Dokumen Kebijakan
        Rerangka konseptual merupakan dokumen kebijakan atau politis dan b ukan dokumen atau karya ilmiah. Sebagai dokumen kebijakan, proses penyusunannya melibatkan perdebatan atau argument yang keputusan akhirnya dalam beberapa kasus melibatkan pemungutan suara.



0 comments:

Post a Comment